Tuesday, November 30, 2010

"DITAGIH ANJI DRIVE"

Minggu 28 November di AngkringQ, jadi kesempatan kedua bagi gw dan @fiksiminijogja buat ketemuan dengan salah satu icon #Fiksiminier yang sering di-RT dan wara-wiri di TL. Yak, siapa lagi kalo bukan @driveAnji :)
Vokalis band yang baik hati ini memang selalu menyempatkan untuk ketemu dengan para Fiksiminiers saat ke Jogja.
Beberapa bulan sebelum nya saat gathering pertama @fiksimini jogja juga bertemu dengan Anji. Sekarang gw sukses ditagih janji ngebuatin fedora decorative dgn green feathers permintaan mas Anji hehehe.. Sabar, insyaallah saat Festival Fiksimini Nasional udah jadi dan siap diserah terimakan mas..  :D

MIDNIGHT SALE TIPS


Midnight Sale bisa jadi adalah event yang paling kita semua tunggu. Tidak saja karena harga barang-barang incaran yang (kadang) merosot tajam karena discount besar-besaran, tapi sebagai ajang pembuktian ke-eksis-an diri di jagat fashion dan per-shopping-an.
Di Jogja, yang minim jumlah mall dan departemen store fashion dan lifestyle, midnight sale bisa jadi semacam long Island Ice Tea di panas nya hamparan gurun Dubai. Para fashionista dan socialita pun berkumpul dan saling beradu.
Tapi terkadang, midnight sale tak berlangsung seperti apa yang kita inginkan. Kehabisan nomer sepatu atau ukuran celana yg kita inginkan, berdesak-desakan (bahkan) berebut, serta antrian di kasir yang sangat melelahkan saat harus membayar barang yg telah susah payah kita pilih.

Berikut beberapa tips, yang mungkin bisa menjadikan midnight sale shopping kita semua lebih menyenangkan.
  1. Usahakan datang tepat waktu. Bila tertulis dimulai pukul 21.00, tentu saja akan susah menemukan barang yang kita impikan, bila kita datang pukul 23.00 bukan?
  2. Bawa teman, pasangan, partner. Selain bisa menemani kita ngobrol, juga dijamin membunuh rasa pegal di kaki dan emosi yang memuncak saat barang incaran kita sudah terlanjur ada di tangan 'rival'.
  3. Antri bergantian. Anda bisa mengantri terlebih dahulu di kasir saat teman atau pasangan anda memilih barang. Lakukan bergantian, jadi anda tak perlu pulang sampai larut malam hanya karena antrian mengular di kasir.
  4. Bawa minuman, permen, ato cemilan kecil. Tidak semua Mall dan Departement Stoe menyediakan minuman gratis kan?
  5. Siapkan uang tunai dan kartu debit/kredit.
  6. Lihat dengan teliti promo yang diberikan. Temukan di web, twitter, ato media cetak dan elektronik lain. Pastikan anda mendapatkan info tentang barang dan brand apa saja yang sale.
  7. Jangan bawa anak kecil. Selain kasihan karena terlalu malam buat si anak, juga akan mengangganggu pengunjung dan pebelanja lain.
  8. Dressed Up! Karena pasti pengunjung lain jg akan saling memperhatikan, ato malah menjadi Fashion Police!
  9. Jangan beli baju yang terlalu sempit atau terlalu besar hanya karena murah!
  10. Jangan lupa makan malam sebelum nya. pingsan saat Midnight sale sangat memalukan!
  11. Bersosialisasi dengan pengunjung lain. 
  12. Be Nice Be Wise. Baik terhadap pengunjung lain ataupun pegawai Mall dan Departement Store.

My Review On APPLYMAGAZINE.COM

YES!!! 
My tweet review has fetured on applymagazine.com - an online fashion and life style magazine. 
mungkin cuma nampilin sekelumit tweet review gw tentang tampilan runway Moschino SS 2010 tapi lumayan lah :p 
you can read the flash version of applymagazine.com 

Monday, November 29, 2010

UNTUK NEGARA PRIBUMI


by Juris P. Bramantyo @juris_the_great

‘Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negara ini.’ – John Fitzgerald Kennedy

Kata-kata Sang Presiden itu terbaca jelas dalam sebuah majalah, sejelas bekas luka panjang dan menjijikkan di pipi kananku ini. Luka ini sudah menemaiku selama 12 tahun. Mengikutiku kemana pun aku ada, membuat orang-orang terus berpaling dan bergidik saat melihatnya.
Anganku pun kembali ke masa itu. Tahun 1998, saat negara ini masih bergolak, sibuk dengan berbagai kerusuhan tanpa henti yang tak kunjung berakhir. Hilir mudik di halaman depan media masa dan tiap tayangan stasiun televisi. Jauh dari damai.
Masih jelas terpatri dalam gendang telingaku, jeritan ayah dan tangisan pilu ibu. Toko kami dibakar masa, yang mengatasnamakan penghuni sejati republik ini. Barang-barang dagangan mereka jarah, semua pecah, dan kami pun akhirnya terpisah.
Ayah ku terbunuh saat berusaha mempertahankan harta kami, penghidupan keluarga kami. Toko elektronik kecil kami yang dirintis ayah diserbu gerombolan pribumi. Mereka meneriakkan umpatan dan cacian serta ancaman. Ibu ku hanya terisak tanpa henti sambil gemetar hebat. Dan aku, pipiku tersayat pisau salah satu dari mereka.
“Bunuh cina! Rampas hartanya. Semua nya milik pribumi! Serbu!”
Sejak saat itu, kamimengungsi ke rumah sanak saudara di luar kota, meninggalkan semua harta kami, dan juga kehidupan lama kami. Ibu jadi makin rapuh di usianya yg menua. Tak lama kemudian aku pun sendiri. Ibu menusul ayah di hari Minggu yang dingin karena hujan yang tak kunjung berhenti.
Ah, semua ini hanya kulitku yang lebih putih. Karena nama ku yang bukan Sri atau Putri, tapi Chin. Karena mataku yang tak selebar mereka semua. Mungkin sudah salah ku tinggal di negara untuk para kulit coklat bermata belo ini.
Kini saat ku lihat tulisan di majalah ini, aku hanya bisa mengingat kisah pilu ku sambil bertanya.
“Apa yang sudah diberikan negara ini pada ku, pada keluargaku?”
Jawaban nya tak lain adalah kenangan pilu yang tak kunjung luruh dari hatiku. Semua nya karena aku seorang cina.

***

cerita singkat ini gw tulis untuk blog keren teman2 ku @daprast @therendra http://jejakubikel.wordpress.com dalam helatan November Menulis - 28 Quote Inspirasi.

Tuesday, November 2, 2010

JOGJA FASHION WEEK 2010 : The Recent Future

buklet dan undangan

Jogja Fashion Week tahun 2010 ini berlangsung 27-31 Oktober di JEC. Walaupun berlangsung saat terjadinya letusan besar Gunung Merapi, tapi tidak menyurutkan semangat kreatifitas para fashion people kota Jogja dan Indonesia. Terbukti dengan lebih dari 60 designer yang ikut berpartisipasi dalam gelaran peragaan busana rutin terbesar di Jogja ini.
Berbeda dengan tahun lalu yg dilangsungkan di Pagelaran Kraton, JFW kali ini "agak susah diakses kalangan umum". Penerapan sistem undangan cukup membuat event ini terasa agak eksklusif, dan saya rasa kurang tepat untuk misi memasyarakatkan fashion di kalangan masyarakat.
Namun, banyak nya designer yg berpartisipasi, catwalk yg lbh bagus (terbuat dr bbahan yg bukan lagi karpet), serta adanya lomba design dirasa menjadi point positive gelaran tahun ini. Belum lagi APPMI Fashion Tendance dan show tunggal Eco-Fashion oleh Ninik Darmawan turut memberi nilai plus.
berfoto dulu di hall of fame
Sayang nya, event fashion week seperti ini kurang bisa diapresiasi masyarakat. Seharusnya fashion week bisa merepresentasikan trend yang ada serta memberikan gambaran trend ke depan nya. Namun, tak sesuai tag line nya, masih saja tidak berimbang komposisi fashion show yang sarat budaya, dan melulu batik dan kebaya, dengan koleksi yg lebih pret a porter atau ready to wear.Melestarikan budaya itu harus terus dilakukan, but fashion is about moving forward.
Semoga tahun depan JFW bisa lebih baik lagi dan mampu mempererat komunitas fashion secara keseluruhan. Tak cuma satu 'genre" dan komunitas tertentu saja.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...